KEDIRI, KOMPAS. com- SU (69), seorang wanita warga Kabupaten Kediri, Jawa Timur, yang mengalami demam sepulang menjalani ibadah umrah masih tetap menjalani perawatan di ruang isolasi RS Bhayangkara Kediri, Sabtu (10/5/2014). Dia menjalani perawatan di ruang khusus dengan penanganan oleh tenaga medis yang mengenakan masker itu sejak masuk rumah sakit tiga hari lalu.
Selain demam, SU juga menderita batuk dan pernafasan. Ia mengalami sakit itu sepulang dari ibadah umrah empat hari sebelumnya.
"Saat ini masih dirawat di ruang isolasi," kata Emi Pujihartini, juru bicara RS Bhayangkara Kota Kediri saat dihubungi, Sabtu.
Penanganan itu, lanjutnya, merupakan pola antisipasi terhadap kemungkinan adanya ( virus ) MERS atau flu yang tengah menjangkit di kawasan timur tengah.
"Tapi dari pemeriksaan awal terhadap pasien, hanya virus biasa saja, " imbuh Emi.
Kendati demikian, dia menambahkan, pihak rumah sakit tetap melakukan beberapa langkah pemeriksaan maupun pengamatan untuk memastikan jenis penyakitnya. Pemeriksaan yang meliputi pengecekan organ pernafasan maupun pemeriksaan laboratorium untuk menguji dahak itu setidaknya baru diketahui hasilnya dalam waktu beberapa hari ke depan.
Pihak rumah sakit sempat melakukan fogging di lingkungan rumah sakit pada Sabtu pagi. Namun pengasapan itu, kata Emi, bukanlah karena perawatan SU.
"Fogging tadi pagi enggak ada hubungannya dengan pasien yang kita rawat (akibat demam)itu, tetapi dilakukan karena jadwal rutinnya," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, selama tiga hari ini SU mendapatkan perawatan di ruang isolasi rumah sakit milik polri itu. Dari pemeriksaan latar belakang kesehatan, diketahui pasien tersebut mempunyai riwayat sakit asma sehingga terlalu dini untuk menyebutnya terinfeksi MERS.
Selain demam, SU juga menderita batuk dan pernafasan. Ia mengalami sakit itu sepulang dari ibadah umrah empat hari sebelumnya.
"Saat ini masih dirawat di ruang isolasi," kata Emi Pujihartini, juru bicara RS Bhayangkara Kota Kediri saat dihubungi, Sabtu.
Penanganan itu, lanjutnya, merupakan pola antisipasi terhadap kemungkinan adanya ( virus ) MERS atau flu yang tengah menjangkit di kawasan timur tengah.
"Tapi dari pemeriksaan awal terhadap pasien, hanya virus biasa saja, " imbuh Emi.
Kendati demikian, dia menambahkan, pihak rumah sakit tetap melakukan beberapa langkah pemeriksaan maupun pengamatan untuk memastikan jenis penyakitnya. Pemeriksaan yang meliputi pengecekan organ pernafasan maupun pemeriksaan laboratorium untuk menguji dahak itu setidaknya baru diketahui hasilnya dalam waktu beberapa hari ke depan.
Pihak rumah sakit sempat melakukan fogging di lingkungan rumah sakit pada Sabtu pagi. Namun pengasapan itu, kata Emi, bukanlah karena perawatan SU.
"Fogging tadi pagi enggak ada hubungannya dengan pasien yang kita rawat (akibat demam)itu, tetapi dilakukan karena jadwal rutinnya," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, selama tiga hari ini SU mendapatkan perawatan di ruang isolasi rumah sakit milik polri itu. Dari pemeriksaan latar belakang kesehatan, diketahui pasien tersebut mempunyai riwayat sakit asma sehingga terlalu dini untuk menyebutnya terinfeksi MERS.
0 comments:
Post a Comment